Nyadran merupakan salah satu tradisi yang masih lekat dalam kehidupan masyarakat Jawa. Nyadran dikenal juga dengan nama Ruwahan, karena dilakukan pada bulan Ruwah. Tradisi Nyadran berdasarkan sejarahnya merupakan suatu akulturasi budaya jawa dengan islam. Tradisi ini merupakan suatu budaya dalam rangka mendoakan leluhur yang sudah meninggal dan meningkatkan kebersamaan serta gotong royong masyarakat khususnya warga masyarakat lingkungan Manggong.
Dalam pelaksanaan tradisi nyadran terdapat serangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat. Kegiatan tersebut antara lain bersih makam leluhur, doa/tahlilan, tasyakuran/kembul bujono atau makan bersama yang dilaksanakan disekitar makam dan terakhir pentas seni budaya.
